Sumber: www.tribunnews.com |
Karena
industri terkonsentrasi di Pulau Jawa, maka terjadi pembangunan yang tidak
merata serta kesenjangan antara Pulau Jawa dan non-Jawa. Menurut Ganjar
Pranowo, Wakil Ketua Komisi II DPR RI, pemindahan ibukota ke luar pulau Jawa
akan merangsang pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu, sudah banyak
negara-negara lain yang memindahkan telah ibukota negara untuk mengatasi
kemacetan.
Keruwetan
yang terjadi di ibukota negara sudah sepantasnya mendapat perhatian dari warga
dan pemerintah Indonesia. Jika ibukota negara yang merupakan pusat pemerintahan
merupakan kota yang tidak nyaman karena sudah penuh sesak, maka kota itu tidak
ideal lagi untuk menjadi sebuah ibukota. Ibukota yang ideal seharusnya tidak
macet, tidak ada lingkungan kumuh, dan tidak penuh atau sesak oleh penduduk.
Namun, di Jakarta semua itu sudah terihat jelas, macet dimana-mana, lingkungan
kumuh di pinggir-pinggir kota, banjir juga sering teradi.
Pemindahan
ibukota ke luar pulau Jawa merupakan kesempatan bagi pemerintah untuk
pemerataan pembangunan. Tidak ada ruginya bila ibukota negara dipindahkan ke
tempat yang lebih nyaman, sehingga pembangunan bisa dimulai lagi dari awal
untuk membangun ibukota yang lebih teratur, aman, nyaman, dan tertata rapi.
Dengan pemindahan ibukota negara, semua warga berharap kemacetan dan
kepadatan yang ada di Jakarta dapat berkurang. Diharapkan pula pemindahan
ibukota Negara dapat memeratakan pembangunan, pendidikan, dan persebaran penduduk
yang selama ini berpusat di Jawa.
Sumber : Liu,Hindra .2010.”Ibukota
Wajib Dipindahkan”. Dalam www.kompas.com. Diunduh hari Rabu, 18 September
2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar